just ordinary people's blogs

You can take any content from here, quite simply by including the source...
Tampilkan postingan dengan label religi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label religi. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Oktober 2011

St. BERNADETTE SOUBIROUS


Gadis Bersahaja yang Memandang Wajah Bunda Maria

Semua orang tahu bagaimana rasanya jika sedang sakit. Tidak enak'kan? Karenanya, tidak seorang pun yang mau sakit! Inilah kisah tentang seorang gadis yang hampir sepanjang hidupnya menderita sakit. Namun ia menanggung segala penderitaannya itu dengan tabah dan penuh sukacita. Sekarang ia diangkat menjadi santa pelindung orang-orang sakit. Namanya ialah Bernadette.

Pada tanggal 7 Januari 1844, dari pasangan Francois Soubirous -seorang pengusaha penggilingan gandum yang jatuh miskin- dan isterinya, Louise Casterot, lahirlah seorang bayi, anak mereka yang sulung. Bayi itu mereka beri nama Marie Bernarde. Karena perawakannya yang kecil mungil, anak itu kemudian biasa dipanggil Bernadette (Bernarde kecil).

Sejak bayi kesehatan Bernadette kurang baik. Ia selalu saja menderita sakit, terutama asma. Bukannya mengeluh, tetapi Bernadette mempersembahkan semua penderitaannya kepada Tuhan sebagai silih demi pertobatan orang-orang berdosa. Bagi Bernadette, sakit juga bukan berarti bebas dari segala tugas dan kewajiban. Ia tetap harus membantu ibunya mengasuh kelima adiknya. Dan ketika Bernadette telah dianggap cukup umur, ia pun harus bekerja sebagai pembantu dan penggembala ternak.


Bunda Maria dari Lourdes

Suatu hari, pada tanggal 11 Februari 1858, suatu peristiwa yang luar biasa terjadi. Ketika ia bersama seorang adik dan seorang temannya sedang mencari kayu bakar di padang, Bunda Maria menampakkan diri kepadanya di sebuah gua yang disebut Massabielle (=Batu Besar), di tepi sungai Gave dekat kota Lourdes. Bernadette tidak tahu siapa wanita cantik itu dan apa yang ia inginkan. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya sebanyak 18 kali. Pada tanggal 25 Maret 1858, pada penampakannya yang ke-16, Bunda Maria mengungkapkan siapa dirinya, "Akulah yang Dikandung Tanpa Dosa." ('Que Soy Era Immaculada Conceptiou' atau 'I Am The Immaculate Conception'). Baca KISAH PENAMPAKAN seperti diceritakan sendiri oleh Bernadette.

Setelah peristiwa penampakan itu Bernadette semakin banyak menderita, baik karena kecurigaan orang-orang yang tidak mau percaya, oleh perhatian berlebihan dari mereka yang percaya serta ancaman dari penguasa setempat. Semuanya itu ditanggungnya dengan tabah dan sabar.

Pada usia 22 tahun, Bernadette menggabungkan diri dengan Suster-suster Karitas di Nevers, Perancis. Tiga belas tahun lamanya ia tinggal di biara dan sebagian besar dari waktu tersebut dihabiskannya di tempat tidur karena sakit yang dideritanya.

"Pekerjaanku semakin maju," kata Bernadette.
"Pekerjaan apa?" tanya seorang suster keheranan.
"Pekerjaan bersakit-sakit!" jawabnya sambil tersenyum.

Bernadette seorang yang sangat rendah hati. Lebih dari apa pun, ia tidak ingin dipuji. Suatu ketika seorang suster bertanya kepadanya apakah ia merasa bangga karena dipilih oleh Bunda Maria. "Bagaimana mungkin," Bernadette cepat-cepat menjawab, "Bunda Maria memilih saya justru karena saya inilah yang paling hina." Suatu jawaban dari kerendahan hati yang paling dalam!

Bernadette wafat pada tanggal 16 April 1879 dalam usia 35 tahun karena penyakit tuberculosis. Tubuhnya masih utuh hingga kini meskipun ia telah meninggal lebih dari seabad yang lalu. Pada tahun 1933 Bernadette diangkat sebagai santa oleh Paus Pius XI. Pestanya dirayakan pada tanggal 16 April.


 Kisah Penampakan (Seperti Yang Dikisahkan Sendiri oleh Bernadette)

"Suatu hari saya dan dua gadis lain pergi ke pinggir sungai Gave. Tiba-tiba saya mendengar bunyi gemerisik. Saya mengarahkan pandangan ke arah padang yang terletak di sisi sungai, tetapi pepohonan di sana tampak tenang dan suara itu jelas bukan datang dari sana. Kemudian saya mendongak dan memandang ke arah gua di mana saya melihat seorang perempuan mengenakan gaun putih yang indah dengan ikat pinggang berwarna terang. Di atas masing-masing kakinya ada bunga mawar berwarna kuning pucat, sama seperti warna biji-biji rosarionya.

Saya menggosok-gosok mata saya, kemudian saya tergerak untuk memasukkan tangan saya ke dalam lipatan baju saya di mana tersimpan rosario. Saya ingin membuat tanda salib, tetapi tidak bisa, tangan saya lemas dan jatuh kembali. Kemudian perempuan itu membuat tanda salib. Setelah usaha yang kedua saya berhasil membuat tanda salib meskipun tangan saya gemetar. Kemudian saya mulai berdoa rosario sementara perempuan itu menggerakkan manik-manik di antara jari-jarinya tanpa menggerakkan bibirnya sama sekali. Setelah saya selesai mendaraskan Salam Maria, perempuan itu tiba-tiba menghilang.

Saya bertanya kepada kedua gadis yang lain apakah mereka melihat sesuatu, tetapi mereka mengatakan tidak. Tentu saja mereka ingin tahu apa yang telah terjadi. Saya katakan kepada mereka bahwa saya melihat seorang perempuan mengenakan gaun putih yang indah, namun saya tidak tahu siapa dia. Saya minta mereka untuk tidak menceritakan hal itu kepada siapa pun. Mereka mengatakan saya bodoh karena memikirkan yang bukan-bukan. Saya katakan bahwa mereka salah, dan saya merasa terdorong untuk kembali lagi ke sana hari Minggu berikutnya.

Ketiga kalinya saya ke sana, perempuan itu berbicara kepada saya dan meminta saya untuk datang selama lima belas hari. Saya katakan saya bersedia datang. Kemudian perempuan itu meminta saya untuk menyampaikan kepada imam agar sebuah kapel dibangun di sana. Ia juga meminta saya minum dari sumber air. Saya pergi ke sungai Gave, satu-satunya sungai yang ada di sana. Tetapi perempuan itu menyadarkan saya bahwa bukan Gave yang ia maksudkan. Ia menunjuk ke sebuah aliran air kecil di dekat situ. Ketika saya sampai di sana, saya hanya dapat menemukan beberapa tetes air dan banyak lumpur. Saya menadahkan tangan untuk mendapatkan lebih banyak air, tetapi tidak berhasil. Karenanya saya menggali tanah. Saya berhasil memperoleh beberapa tetes air, baru setelah usaha yang keempat saya mendapatkan cukup air untuk diminum. Kemudian perempuan itu menghilang dan pulanglah saya ke rumah.

Saya datang setiap hari selama lima belas hari, dan setiap kali, kecuali hari Senin dan Jum'at, perempuan itu menampakkan diri. Ia meminta saya mencari aliran sungai dan membersihkan diri di sana serta pergi kepada imam meminta agar sebuah kapel didirikan di sana. Saya juga harus berdoa, katanya, untuk pertobatan orang-orang berdosa. Berkali-kali saya bertanya kepadanya apa arti semua itu, tetapi perempuan itu hanya tersenyum. Akhirnya, dengan tangannya terentang dan matanya memandang ke langit, ia berkata bahwa dialah "Immaculate Conception" (Yang Dikandung Tanpa Dosa).

Selama lima belas hari itu, ia mengungkapkan tiga buah rahasia kepada saya, tetapi saya tidak boleh mengatakannya kepada siapa pun juga, dan sejauh ini saya taat kepadanya."

(dari surat Santa Bernadette)

sumber : Our Lady of Lourdes; © Copyright 1990-2001 Catholic Online; www.catholic.org/mary/lourdes1.html

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”



Kamis, 06 Oktober 2011

GURU DAN MURSYID SEJATI...


Syeikh Maulana Nazim Al-Haqqani :
BAGAIMANA MENGETAHUI GURU RUHANI SEJATI?
Tanda bahwa seseorang adalah Guru / Mursyid Spiritual yang sejati adalah bahwa kalian dapat mempercayainya. Kalbu kalian memberikan sinyal akan  hal itu, dan kalbu tak pernah salah. Ketika seseorang duduk bersama seorang Mursyid sejati, ia akan merasakan kedamaian, ketenangan dan kepuasan, serta amat bahagia. Inilah tandanya. Orang itu akan melupakan seluruh masalah-masalahnya dalam hadirat Sang Mursyid, dan merasa bagaikan seekor ikan di dalam samudera.
Syeikh Maulana menunggang keledai, Afrika Tour 2010, Kenya
Mengapa orang-orang pergi ke pantai tepi lautan?

Karena ketika mereka memasuki air, mereka menemukan ketenangan dan kenikmatan. Ruh pun menginginkan suatu samudera baginya. Dalam kehidupan kita ini, kita membutuhkan seseorang yang bagai sebuah samudera, sehingga kalbu-kalbu kita dapat merasakan kenikmatan dan puas dengan orang tersebut.

Kita memiliki begitu banyak sifat-sifat tercela. Kita membutuhkan seseorang untuk memberikan pada kita sifat-sifat mulia; dan sifat-sifat mulia ini tak dapat muncul hanya melalui membaca buku-buku, melainkan akan muncul lewat sahabat atau teman seseorang. Dengan melihat siapa teman seseorang tertentu, kita akan tahu karakter orang tersebut. Sifat yang buruk adalah menular, seperti suatu penyakit. Karena itulah, Allah Ta'ala mengutus para Nabi-Nya sebagai obat. Para Nabi -semoga kedamaian atas mereka- bukanlah Malaikat; mereka manusia juga, dan mengetahui segala sesuatu akan sifat dasar manusia. Siapa saja yang duduk bersama mereka akan menyerap sifat-sifat dan akhlaq yang mulia…

Bagaimana mengetahui Mursyid sejati?
Syaikh ‘Abdullah Faiz ad Daghestani  bertutur tentang ciri-ciri seorang Mursyid, seorang yang membimbing manusia ke jalan yang benar dan merupakan penerus Rasulullah saw. Dalam bahasa Arab, Mursyid juga berarti seorang kapten yang memimpin kapalnya menuju pelabuhan yang tak dikenal sebelumnya.  Setiap orang mempunyai tujuannya masing-masing, tidak ada dua orang yang benar-benar sama dan berpikir mengenai suatu hal yang sama. 

Setiap orang yang tidak mengetahui cara melangkah menuju tujuannya membutuhkan seorang pembimbing. Masa depan adalah sesuatu yang tidak kita ketahui, tetapi pengetahuan tentang hal itu telah diberikan kepada Rasulullah saw dan Awliya.  Kita semua berada dalam kegelapan dan membutuhkan cahaya, yaitu cahaya Rasulullah saw yang dapat memberi informasi kepada kita apa yang akan kita jumpai dan juga cahaya Awliya untuk membimbing kita menuju tujuan kita masing-masing. 

Salah satu ciri seorang Mursyid adalah dapat dipercaya.  Dan ini hanya dapat dirasakan oleh hati kita, bukan diukur dengan penggaris atau skala.  Hati kita akan memberi tanda dan dia tidak akan pernah membuat kesalahan.  Jika seseorang duduk bersama seorang Mursyid sejati, dia akan merasakan kedamaian, ketenangan dan kepuasan batin.  Dengan kata lain kita akan merasa sangat berbahagia, inilah tandanya.  Kita dapat melupakan segala masalah karena kita berada dalam samudra.

Sekarang banyak orang yang pergi ke tepi laut, untuk apa?  Karena ketika mereka menyelam ke dalam air, mereka akan menemukan ketenangan dan merasakan kenikmatan.  Pada saat tubuh kita merasa lelah, jiwa akan meminta pergi ke laut.  Demikian pula dalam hidup ini kita membutuhkan orang yang bisa menyerupai samudra sehingga hati kita dapat menikmati dan mendapat kepuasan dari orang itu.

Mursyid mengajarkan bagaimana kita menjalani hidup ini.  Kita hidup dalam lingkungan yang sedemikian rupa sehingga kita banyak menjumpai hal-hal yang tidak kita sukai.  Tidak ada orang yang berkata, “Segalanya berjalan sesuai yang aku inginkan,” bahkan bagi seorang presiden sekalipun.

Setiap hari kita menghadapi hal-hal yang tidak kita sukai, tetapi kita harus melewatinya untuk mencapai tujuan kita. Seperti kapal yang berjuang menembus gelombang besar dalam samudra, dan kapten kapal dengan tangan yang kokoh mengendalikan kemudinya, kita pun harus jalan terus tanpa berbelok ke sana ke mari. 

Semua hal tadi hanya dapat terjadi atas kehendak Allah.  Segala kejadian berlangsung seperti yang Dia inginkan.  Jika kita mengetahui hal ini, kita akan mencapai taslima, pasrah, dan damai.  Bila kita mampu meniadakan perlawanan maka kehendak-Nya-lah yang akan membimbing kita dengan mudah menuju tujuan kita masing-masing.  Oleh sebab itu perilaku terbaik adalah pasrah atau berserah diri.  Seseorang yang berjuang keras agar tidak tenggelam di laut malah tenggelam, kemudian tubuhnya akan muncul ke permukaan dengan mudah.  Seorang hamba yang tidak melakukan perlawanan akan mencapai tujuannya tanpa kesulitan atau kelelahan.  Rasulullah  dan Awliya seperti itu.  Mereka menemukan surga di dunia ini.

Kadang-kadang Saya berkata dalam hati, “Alhamdulillah keinginanku tidak tercapai, kehendak-Nya adalah yang terbaik.”
Pertemuan tak sengaja Syeikh Maulana dengan Pope Benedict XVI di Cyprus, 5 Juni 2010
__________________________________________________

Nama lengkap Syeikh Maulana adalah Muhammad Nazim “Adil ibn al-Sayyid Ahmad ibn Hasan Yashil Bashal-Haqqani al-Qubrusi al-Salihi al-Hanafi (semoga Allah swt. mensucikan ruhnya dan merahmati kakek moyangnya). Kunya (nama panggilan) beliau adalah Abu Muhammad “ dari nama anak laki-laki tertua beliau “ selain itu beliau pula adalah ayah dari Baha’uddin, Naziha, dan Ruqayya.

Beliau dilahirkan pada tahun 1341 H (1922 M) di kota Larnaka, Siprus (Qubrus) dari suatu keluarga Arab dengan akar-akar budaya Tatar. Ayahnya adalah keturunan dari Syaikh “Abdul Qadir Al-Jailani q.s. Ibu beliau adalah keturunan dari Mawlana Jalaluddin ar-Ruumi. Ini menjadikan beliau sebagai keturunan dari Nabi suci Muhammad saw., dari sisi ayahnya, dan keturunan dari Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, as, dari sisi ibundanya.